Mengenal jenis tanaman palawija - Garut (Maranta arundinacea)

Sury Mory Tech
0

Garut (Maranta arundinacea)

Tanaman palawija, "garut" mungkin merujuk pada tanaman yang bernama ilmiah Maranta arundinacea, yang juga dikenal sebagai garut, keladi garut, atau arrowroot di beberapa wilayah. Garut tidak pernah menjadi sumber pangan pokok namun ia kerap ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan dalam musim paceklik. Nama-nama daerahnya di antaranya: sagu (Plg.); sagu bamban (Bat.); sagu belanda, sagu betawi, ubi sagu (Mly.); sagu rarut (Mink.). Juga, patat sagu, larut (Sd.); angkrik, garut, gaerut, irut, larut, rarut, jlarut, klarut, waerut (Jw.); arut, bilus, larut, laru, salarut (Md.); krarus, marus (Bal.); arus (Sas.); arerut towang, tawang, labia walanta, pi walanda (bahasa-bahasa di Sulut); péda-péda, péda sula, huda sula, hula moa (bahasa-bahasa di Malut)

Deskripsi Tanaman:

Garut adalah tanaman umbi-umbian yang tumbuh merambat dan berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Marantaceae. Garut memiliki daun yang lebar dengan pola unik dan berwarna hijau tua. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sekitar 1 hingga 1,5 meter.

Umbi Garut:

Bagian yang paling berharga dari tanaman garut adalah umbinya. Umbi ini digunakan sebagai sumber pati dan memiliki tekstur yang halus. Pati yang diekstrak dari umbi garut sering digunakan sebagai bahan pengental dalam industri pangan dan dapat diolah menjadi tepung arrowroot.


Pertumbuhan dan Kondisi Tumbuh:

Garut tumbuh baik di daerah dengan iklim tropis atau subtropis. Tanaman ini membutuhkan kelembaban tinggi dan tanah yang lembut, gembur, serta kaya bahan organik. Penanaman dapat dilakukan dengan menanam potongan umbi atau menggunakan bibit.

Pemanenan:

Umbi garut dapat dipanen setelah tanaman mencapai usia tertentu dan umbinya mencapai ukuran yang cukup. Proses pemanenan dilakukan dengan menggali atau mencabut umbi secara hati-hati agar tidak merusak.

Manfaat:

Umbi garut memiliki nilai ekonomis sebagai sumber pati dan bahan pengental dalam industri makanan. Beberapa komunitas juga menggunakan umbi garut sebagai pangan lokal atau untuk kesehatan karena mengandung beberapa nutrisi.

Penting untuk dicatat bahwa informasi di atas bersifat umum, dan praktek budidaya dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi tanah setempat. Jika "garut" merujuk pada hal lain atau ada informasi tambahan yang Anda cari, harap beri tahu saya agar saya dapat memberikan jawaban yang lebih spesifik.

Cara budidaya dan perawatan "Garut"

Sebagai klarifikasi, nama "garut" yang sering digunakan dalam konteks pertanian adalah istilah untuk tanaman umbi-umbian yang juga dikenal sebagai arrowroot (Maranta arundinacea). Di sini, saya akan memberikan panduan umum untuk budidaya dan perawatan tanaman garut:

1. Persiapan Lahan:

Pilih lahan yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Garut membutuhkan tanah yang lembut dan berpori untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan pH tanah berada dalam kisaran yang sesuai, umumnya sekitar 6 hingga 7.

2. Penanaman:

Tanam umbi atau potongan umbi dalam lubang tanam dengan kedalaman yang cukup, umumnya sekitar 5 hingga 8 cm. Jarak tanam antar tanaman sebaiknya sekitar 30 hingga 45 cm tergantung pada varietas dan kondisi tanah.

3. Perawatan Tanaman:

Berikan air secara teratur untuk menjaga kelembaban tanah. Tanaman garut membutuhkan kelembaban yang baik, terutama pada musim kering. Berikan pupuk secara berkala sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan nitrogen dapat membantu pertumbuhan tanaman. Lindungi tanaman dari hama dan penyakit. Jaga kebersihan area tanam dan gunakan metode kontrol hama organik jika memungkinkan.

4. Dukungan Tanaman:

Karena garut adalah tanaman merambat, berikan dukungan seperti tiang atau tali agar tanaman dapat tumbuh secara vertikal dan mendukung struktur tanaman.

5. Pemanenan:

Umbi garut dapat dipanen setelah tanaman mencapai usia tertentu dan umbinya mencapai ukuran yang cukup. Gali umbi dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan. Setelah dipanen, umbi dapat dikeringkan sebelum digunakan atau diproses lebih lanjut.

6. Perbanyakan:

Umbi garut dapat digunakan sebagai bibit untuk penanaman selanjutnya. Potong umbi menjadi bagian yang berisi mata tunas dan tanam di lubang tanam.

7. Rotasi Tanaman:

Praktikkan rotasi tanaman untuk menghindari masalah tanah dan penyakit serta menjaga kesuburan tanah.

8. Pemangkasan:

Pemangkasan daun yang tua atau rusak dapat membantu meningkatkan sirkulasi udara dan cahaya di antara tanaman.

Sesuaikan praktik budidaya ini dengan kondisi iklim dan tanah di wilayah Anda. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan petani lokal atau ahli pertanian untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan lingkungan pertanian Anda.

Referensi :

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)